:

Senin, 24 Februari 2014

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC YANG TERHUBUNG JARINGAN


   MELOKALISASI DAERAH KERUSAKAN DAN MENGISOLASI PERMASALAHAN

 

1. Melokalisasi
            Indikator-indikator yang memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen akan diuraikan sebagai berikut:
a)   Server
              Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang  diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b)      Workstation
                Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer, dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada computer workstation berarti  computer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun computer lain dalam jaringan tersebut.
c)      HUB/Switch
                HUB/Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan ( Network Card ). Jika HUB mengalami kerusakan berarti seluruh jaringna juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada HUB dapat dilihat pada lampu indicator power dan lampu indicator  untuk masing-masing workstation. Apabila lampu indicator power HUB/Switch mati berarti kemungkinan besar  HUB tersebut rusak. Jika ada lampu indicator workstation yang tidak menyyala manyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif ( tidak hidup ) atau ada gangguan pada komputer  workstation tersebut.
d)     Networrk Interface Card ( Kartu Jaringan )
              Sebuah kartu jaringan ( LAN Card ) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun Workstation sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam system jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam system jaringan. Indikator yang dapat  dilihat dalam kerusakan kartu jaringan dan lampu indicator di HUB/Switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan Hub/Switch telah baik.
e)      Kabel dan Konektor
              Kabel dan Konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan  peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3, yaitu :
1)      Jenis kabel Serat Optic menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis Sraat Optic sangat jarang, tetapi memerlukan penangana secara khusus untuk perawatannya.
2)      Jenis kabel UTP dengan konektor RJ45
Gangguan atau keruaskan pada kabel jenis ini  adalah konektor yang tidak terpasnag denga baik (longgar ), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indicator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada HUB/Sitch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relative sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasnag secara parallel dengan menggunakan HUB/Switch. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kebelnya mengalami gangguan saja.
3)      Jenis kabel coaxial denga konektor BNC
Kabel jenis Coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar ( tidak konek ), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel denga plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar computer berhenti.
 2. Mengisolasi

             Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara baik dan normal kembali.

Tindakan pengisolasian termasuk di dalamnya merupakan jalan keluar (pemecahan) dari permasalahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian untuk melakukan perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga yaitu pengisolasian secara hardware  dan secara software.
a.    Mengisolasi permasalah secara hardware.
           Tindakan pengisolasian kerusakan yang di sebabkan oleh hardware harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan sistematis.cara yang terstruktur dan sistematis di harapkan dengan cepat dapat menemukan sumber kerusakan atau sumber permasalahan.  Tindakan pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan dsebagai berikut :
1.     Mengisolasi kerusakan pada kartu jaringan
2.    Mengisolasikan permasalahan pengkabelan dan konektor
b.    Mengisolasi permasalahan secara software
1.     Kesalahan pengalamatan IP
2.    Kesalahan  identifikasi workgroup
3.    Kesalahan service network ( file and print sharing)
4.    Kerusakan file program, sehingga perlu di update.

A. Troubleshooting Jaringan Komputer WLAN

    Troubleshooting Jaringan Komputer WLAN. Artikel Troubleshooting WLAN moga bisa membantu teman-teman semuanya untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang biasa terjadi pada wireless LAN yang minimal WLAN ini terdiri dari satu AP(Access Point) yang terhubung ke jaringan LAN Kabel dan satu wireless station (Laptop). Ilustrasinya seperti gambar dibawah ini:


 Meengidentifikasi Masalah
        Pemahaman yang jelas tentang suatu permasalahan adalah langkah pertama untuk menemukan sebuah solusi. Prinsip ini berlaku umum untuk masalah apapun dalam kehidupan tidak terkecuali untuk masalah jaringan komputer ini.
Permasalahan Wireless LAN biasanya terletak pada beberapa lingkup permasalahan diantanyanya:
  • Wireless Station( misal: Wifi Laptop)
  • Access Point
  • Server atau Infrastruktur jaringan
Troubleshooting atau memecahkan permasalahan adalah keahlian belajar melalui pengalaman dengan cara trial and error. Satu metode untuk memecahkan masalah yakni mengembangkan suatu proses pemeriksaan terhadap gejala-gejala yang muncul, mengidentifikasi masalah, menemukan akar masalah, mencoba memperbaiki dan memeriksa hasil perbaikan tsb. Adalah penting juga untuk mencatat apa saja yang kita lakukan selama menjalankan metode troubleshooting diatas.

Troubleshooting koneksi Wireless Station ke AP
       Ada pertanyaan yang harus diajukan ketika kita mengalami masalah untuk terkoneksi ke AP yakni “Apakah wireless station yang lain juga bermasalah koneksinya ke AP?” jika ya maka masalahnya terletak pada AP.

Troubleshooting Wireless Station
Periksa Lokasi Station:
  • Apakah jaringan Wireless Terdeteksi?
  • Adakah interferensi sinyal?
  • Apakah Wireless Station terhubung?
Periksa LANCard Wireless:
  • Apakah LANcard sudah terinstal dengan baik?
  • Update Drivernya?
  • Enable?
  • Apakah protokol TCP/IP sudah terinstal?
Periksa setingan WLAN:
  • SSID-nya case sensitif.
  • Konfigurasi station
  • Keamanan WLAN.
Periksalah status station di antarmuka AP

JARINGAN WIRELESS TERDETEKSI
       Wireless station harus berada di are jangkauan AP agar bisa menerima gelombang radio yang cukup kuat untuk membangun sebuah konektifitas.
Misalnya jika kita menggunakan windows 7 untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sinyal AP yang ada maka klik kiri seperti gambar disamping, danakan muncul informasi AP apa saja yang ada beserta kuat rendahnya sinyal yang ditangkap wifi komputer.
  • Jika kita tidak mendapati SSID yang kita kehendaki pada gambar disamping sementara Wifi di komputer sudah enable maka biasanya permasalahannya ada di AP. 
  • Jika kita mendapati adanya SSID yang diinginkan akantetapi pada status bar kekuatan sinyalnya lemah maka masalahnya adalah station kita sepertinya berada hampir diluar jangkauan, atau mungkin terdapat interferensi sinyal

INTERFERENSI SINYAL
       Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan gangguan sinyal radio. Diantaranya disebabkan oleh antena pada AP tidak terhubung atau terpasang dengan benar. Material kontruksi bangunan, seperti baja dan kayu, dan benda-benda dengan kandungan air yang tinggi dapat menyerap energi RF dan mempengaruhi kekuatan sinyal. Perangkat seperti oven microwave dan cordless Phone 2,4MHz l dapat menyebabkan interferensi RF dan harus dipertimbangkan pula masalah menempatkan AP.
Sinyal yang kuat tidak selalu menjadi lebih baik! Di area yang tertutup, sinyal yang kuat dapat terpantul dari objek dan menyebabkan gangguan multipath.

SITE SURVEY
       Sebuah survei situs sangat dianjurkan sebelum instalasi jaringan nirkabel dan harus dilakukan pada situs sebenarnya dalam kondisi operasi normal. Survei semacam itu sangat penting karena perilaku RF bervariasi dengan sifat fisik dari situs. Anda tidak bisa secara akuratmemprediksi perilaku tanpa melakukan survei situs. Anda mungkin menghadapi konektivitas intermiten lokasi tertentu atau selama kondisi lingkungan tertentu.

STATUS STATION
       Gunakan antarmuka pengguna Web dari AP untuk melihat status stasiun nirkabel. Periksa status stasiun untuk melihat apakah stasiun nirkabel berhubungan dengan AP.

Artikel Troubleshooting WLAN Konfigurasi Protokol TCP/IP
      Bukalah halaman konfigurasi jaringan komputer anda; jika anda menggunakan windows 7 cara masuk ke konfigurasi jaringannya dengan mengklik icon jaringan seperti gambar disamping

Klik kanan properties pada “Wireless Network Connection” kemudian pastikan Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) terceklist kemudian pilih properties untuk memberikan IP Address.


Perlu diingat apakah station kita ini terkoneksi dengan Access Point yang menyediakan layanan DHCP atau tidak. Jika Access Point menyediakan layanan DHCP maka konfigurasi TCP/IP di satation kita tidak perlu diberikan IP secara manual. Cukup masuk ke properties lalu pilih Obtain an IP Address Automaticly. Dengan konfigurasi seperti ini memungkinkan station menerima IP Address secara otomatis dari Radio AP.

disamping sehingga muncul menu diatasnya kemudian klik di Open Network Connection kemudian cari change adapter setting, diklik sehingga akan muncul window yang menampilkan semua jenis interface jaringan, ada yang LAN dan ada juga yang Wireless LAN.


B. DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol)



DHCP merupakan protokol yang digunakan untuk pengalokasian alamat IP (IP address) dalam sebuah jaringan komputer oleh komputer server. Tujuan penggunaan protokol DHCP ini adalah untuk mempermudah konfigurasi alamat IP (IP address) pada setiap komputer yang terhubung dalam satu jaringan yang besar. Jika kita mempunyai komputer sebanyak 200 unit kemudian ingin dihubungkan antara yang satu dengan yang lainya. Tentu saja hal ini dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan konfigurasi otomatis (DHCP) dari pada konfigurasi secara manual (statis).

Sebenarnya bukan hanya sekedar alamat IP (IP address) yang diberikan oleh DHCP komputer server terhadap komputer server yang merequest konfigurasi alamat IP(IP address). Namun juga meliputi default gateway, dan DNS server. DHCP juga erupakan standart dari Internet Enginering Task Force (IETF), dikembangkan sejak tahun 1993 dari BOOTP (Bootstrap Protocol.

1.    RFC 2131 : Dynamic Host Configuration Protocol

2.    RFC 2132 : DHCP Options and BOOTP Vendor extentions



Mengapa Menggunakan DHCP Server



          Jaringan semakin besar dan semakin kompleks sehingga dibutuhkan konfigurasi secara dinamis untuk membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien. Misalkan saja kita mempunyai 100 komputer yang ingin dihubungkan antara yang satu dengan yang lain, kalau menggunakan cara manual hal ini tentu akan menguras waktu dan dirasa tidak praktis.

          Pengendalian komputer dari sisi komputer client meliputi :

1.    IP dan Default Router / Gateway

2.    Name Server

3.    File Server

4.    Dll (Default IP TTL, Broadcast Address, Static Route, Ethernet Encapsulation, X Window Manager, X Window Font, DHCP Msg Type, DHCP Renew All Time, DHCP Rebinding, Time SMTP-Server, SMTP Server, Client FQDM, Printer Name, …).

Pengiriman informasi tanpa admin, artinya tidak memerlukan izin akses ke komputer yang dituju, komputer client tidak perlu dikonfigurasi manual. Host – host yang terkonfigurasi secara statis dapat berinteraksi dengan host – host lain yang terkonfigurasi secara dinamis. Sehingga lebih memudahkan dalam proses konfigurasi.













Sabtu, 22 Februari 2014

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC YANG TERHUBUNG JARINGAN


   MELOKALISASI DAERAH KERUSAKAN DAN MENGISOLASI PERMASALAHAN

 

 

1. Melokalisasi
            Indikator-indikator yang memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen akan diuraikan sebagai berikut:
a)   Server
              Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang  diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b)      Workstation
                Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer, dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada computer workstation berarti  computer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun computer lain dalam jaringan tersebut.
c)      HUB/Switch
                HUB/Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan ( Network Card ). Jika HUB mengalami kerusakan berarti seluruh jaringna juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada HUB dapat dilihat pada lampu indicator power dan lampu indicator  untuk masing-masing workstation. Apabila lampu indicator power HUB/Switch mati berarti kemungkinan besar  HUB tersebut rusak. Jika ada lampu indicator workstation yang tidak menyyala manyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif ( tidak hidup ) atau ada gangguan pada komputer  workstation tersebut.
d)     Networrk Interface Card ( Kartu Jaringan )
              Sebuah kartu jaringan ( LAN Card ) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun Workstation sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam system jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam system jaringan. Indikator yang dapat  dilihat dalam kerusakan kartu jaringan dan lampu indicator di HUB/Switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan Hub/Switch telah baik.
e)      Kabel dan Konektor
              Kabel dan Konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan  peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3, yaitu :
1)      Jenis kabel Serat Optic menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis Sraat Optic sangat jarang, tetapi memerlukan penangana secara khusus untuk perawatannya.
2)      Jenis kabel UTP dengan konektor RJ45
Gangguan atau keruaskan pada kabel jenis ini  adalah konektor yang tidak terpasnag denga baik (longgar ), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indicator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada HUB/Sitch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relative sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasnag secara parallel dengan menggunakan HUB/Switch. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kebelnya mengalami gangguan saja.
3)      Jenis kabel coaxial denga konektor BNC
Kabel jenis Coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar ( tidak konek ), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel denga plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar computer berhenti.
 2. Mengisolasi

             Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara baik dan normal kembali.

Tindakan pengisolasian termasuk di dalamnya merupakan jalan keluar (pemecahan) dari permasalahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian untuk melakukan perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga yaitu pengisolasian secara hardware  dan secara software.
a.    Mengisolasi permasalah secara hardware.
           Tindakan pengisolasian kerusakan yang di sebabkan oleh hardware harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan sistematis.cara yang terstruktur dan sistematis di harapkan dengan cepat dapat menemukan sumber kerusakan atau sumber permasalahan.  Tindakan pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan dsebagai berikut :
1.     Mengisolasi kerusakan pada kartu jaringan
2.    Mengisolasikan permasalahan pengkabelan dan konektor
b.    Mengisolasi permasalahan secara software
1.     Kesalahan pengalamatan IP
2.    Kesalahan  identifikasi workgroup
3.    Kesalahan service network ( file and print sharing)
4.    Kerusakan file program, sehingga perlu di update.