:

Senin, 04 Agustus 2014

Introduce Fish Live-Bearer and Method of cultivation

Mengenal Ikan Live-Bearer dan Cara Budidayanya

         Ikan hias memang sangat disukai oleh berbagai kalangan masyarakat, sehingga memiliki potensi pasar yang baik dan tidak akan mati, oleh sebab itu banyak masyarakat kita yang berusaha untuk membudidayakannya dan menjadikannya sebagai sebuah usaha. Beberapa ikan hias yang kini sedang digemari oleh masyarakat diantaranya adalah ikan Sword tail, ikan Guppy, ikan Platy dan Ikan Molly.

           Keempat ikan ini memiliki warna-warna yang sangat indah dengan sirip-sirip yang beraneka ragam dan unik, sehingga akan memberikan nuansa tersendiri di aquarium anda terlebih lagi dalam jumlah banyak dan bermacam-macam.  Ikan-ikan ini juga mudah untuk memiliharanya dan satu hal yang membuatnya sangat unik dibandingkan dengan ikan lainnya adalah cara perkembangbiakannya yang dilakukan dengan cara melahirkan langsung. Seperti kita ketahui sebagian besar ikan berkembang biak dengan cara bertelur.

Keempat jenis ikan tersebut sering disebut sebagai Ikan live-bearer (livebearing fish) dan kemungkinan juga masih banyak jenis yang lain. Jika anda ingin mengenalnya lebih lanjut, berikut kami akan berikan uraian singkat dari keempat ikan tersebut. 
1. Ikan Sword Tail
      Ikan ini nama ilmiahnya adalah Xiphophorus helleri Sword tail, dan arti dari kata Sword Tail sendiri dalam bahasa indonesia adalah ekor pedang. Sehingga seperti namanya ikan ini memiliki ekor memanjang yang mirip dengan pedang.

2. Ikan Guppy    
   Ikan ini memiliki nama ilmiah Poecilia reticulata Guppy, memiliki ukuran yang kecil dengan ekor dan sirip yang sangat indah berumbai-umbai dan juga dikenal mudah dalam hal perawatan. Pejantan jenis ikan ini sangat warna-warni namun memiliki ukuran yang lebih kecil dibanding dengan betina yaitu sekitar 2½–3½ cm, sedangkan betina berukuran 4–6 cm bertubuh tambun dengan warna kuning kecoklatan. Beberapa nama lain dari ikan ini adalah ikan seribu, ikan cere, atau suwadakar.

3. Ikan Platy
    Ikan ini memiliki berbagai jenis warna yang bercorak dan memiliki nama ilmiah Xiphophorus maculatus Platy. Apabila anda memiliharanya sebaiknya bagian atas aquarium ditutup, karena ikan ini sering melompat jika mereka menganggap ada bahaya.

4. Ikan Molly
       Ikan ini memiliki berbagai varian warna dan pada umumnya yang sering terdapat di Indonesia adalah berwarna hitam, putih dan marble. Ikan ini juga ada yang berbentuk agak bulat, pendek yang beberapa orang lebih mengenalnya sebagai Molly balon, selain itu ada yang bersirip dan berekor pendek dan jenis sirip ekor cagak. Nama ilmiah dari ikan ini adalah Poelicia latipinna Sailfin molly.

Cara membudidayakan ikan live-bearer
1. Tahap awal adalah memiliki indukan betina dan pejantan. Untuk induk betina pada umumnya memiliki ciri-ciri tubuh yang lebih gemuk, warna tidak secerah pejantan, dan kepala sedikit runcing. Untuk induk pejantan biasanya tubuh ramping, warna cerah, sirip punggung lebih panjang, kepala besar dan memiliki tonjolan dibelakang sirip perut yang disebut sebagai gonopodium.

2. Siapkan bak atau aquarium dengan air yang jernih tanpa kaporit, dan memiliki kadar oksigen yang memadai, dalam hal ini anda bisa gunakan water pumps sehingga air terus tersaring dan oksigen tetap terjaga. tambahan suhu air berkisar antara 15 ~ 27°C

3. Masukan kedalam bak, hal ini bisa dilakukan dengan cara dicampurkan atau sepasang-sepasang. Namun jika anda ingin menghendaki hasil dengan jenis keturunan tertentu lebih baik setiap bak atau aquarium satu pasang saja.

4. Masa kehamilan ikan ini sekitar satu bulan, dan ketika akan melahirkan akan terlihat bintik-bintik mata anak-anak ikan dari kulit perut induknya.

5. Setelah anak-anak ikan benar-benar lahir segera pindahkan induk-induknya, hal ini untuk mencegah kanibal.

Cara merawat anak-anak ikan yang baru lahir :
1. Setelah ikan ini lahir jangan langsung berikan makanan, tunggu hingga 4-5 hari baru berikan makanan seperti kuning telur rebus yang dihancurkan.

2. Anda juga bisa berikan bibit-bibit ikan ini dengan cacing sutra, apabila ukuran bibit telah mencapai 2-3cm.

3. Ikan ini akan tumbuh dewasa dan sudah bisa di panen dan rata-rata berukuran 5-7 cm, jika sudah demikian berikan beberapa jenis makanan seperti cuk, cacing kering, agar-agar dnegan takaran sehari dua kali.

Sabtu, 17 Mei 2014

Help desk


Help Desk



Apa itu Help Desk? 

Help desk merupakan sistem manajemen untuk membantu menangani kebutuhan stakeholder terkait dengan pertanyaan, pelayanan, dukungan teknis, atau komplain terhadap layanan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
.
Di mana saya dapat mengakses Help Desk?
Anda tidak perlu repot-repot datang ke kantor PUSKOM, cukup akses dari tempat Anda berada, Anda tinggal menyampaikan masalah Anda, dan tim Help Desk Kami akan menjawab pertanyaan Anda saat itu juga.
Bagaimana caranya masuk ke Help Desk?
Anda bisa mengakses Help Desk di alamat ini : www.helpdesk.uinjkt.ac.id
Cara penggunaannya?
Caranya mudah, Anda cukup mengisi formulir konsultasi dengan mengklik menu KIRIM KONSULTASI, dan wajib mengisi data yang diberi tanda bintang merah, hal ini akan memudahkan tim Help Desk Kami untuk menyampaikan penyelesaian masalah Anda.
Bagaimana Tim Help Desk PUSKOM menjawab permasalahan Kami?
Tim Help Desk Kami akan menjawab permasalahan Anda melalui E-mail/ Telepon/HP yang telah Anda isi di formulir konsultasi, oleh karena itu isilah dengan baik dan benar agar masalah Anda cepat teratasi.
Apakah data yang diberikan seperti E-mail/ Telepon/HP terjaga kerahasiaannya?
Ya, Kami akan menjaga kerahasiaan data Anda yang masuk melalui webiste Help Desk, apalagi terkait data pribadi seperti Nama/ NIM/ E-mail/ Telepon/HP.
     Apa semua masalah bisa diselesaikan lewat Help Desk?
Saat ini ada beberapa kategori masalah yang telah terdaftar di Help Desk Kami, antara lain : AIS, KTM, PMB, Beasiswa Mahasiswa, Pembuatan E-mail UIN, Pembuatan Subdomain/ Hosting, Jaringan Komputer, Bugs Sistem, Modul Baru. Hal ini akan terus berkembang seiring permasalahan yang disampaikan.



IP LOOPBACK
      IP Loopback adalah alamat IP yang digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC). Dalam IPv4, alamat ini sudah ditetapkan yaitu 127.0.0.1

      IP ini biasanya digunakan jika kita memasang lebih dari 1 LAN Card, artinya biasa digunakan untuk komputer server. 

       Contoh :
Untuk Eth0
IP Address       : 192.168.1.100
Subnet Mask    :  255.255.255.0
IP Gateway      :  192.168.1.1
Dns Server       :  127.0.0.1

Untuk Eth1      
IP Address       : 192.168.0.1
Subnet Mask    : 255.255.255.0
Dns Server       : 127.0.0.1

 

Senin, 24 Februari 2014

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC YANG TERHUBUNG JARINGAN


   MELOKALISASI DAERAH KERUSAKAN DAN MENGISOLASI PERMASALAHAN

 

1. Melokalisasi
            Indikator-indikator yang memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen akan diuraikan sebagai berikut:
a)   Server
              Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang  diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b)      Workstation
                Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer, dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada computer workstation berarti  computer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun computer lain dalam jaringan tersebut.
c)      HUB/Switch
                HUB/Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan ( Network Card ). Jika HUB mengalami kerusakan berarti seluruh jaringna juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada HUB dapat dilihat pada lampu indicator power dan lampu indicator  untuk masing-masing workstation. Apabila lampu indicator power HUB/Switch mati berarti kemungkinan besar  HUB tersebut rusak. Jika ada lampu indicator workstation yang tidak menyyala manyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif ( tidak hidup ) atau ada gangguan pada komputer  workstation tersebut.
d)     Networrk Interface Card ( Kartu Jaringan )
              Sebuah kartu jaringan ( LAN Card ) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun Workstation sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam system jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam system jaringan. Indikator yang dapat  dilihat dalam kerusakan kartu jaringan dan lampu indicator di HUB/Switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan Hub/Switch telah baik.
e)      Kabel dan Konektor
              Kabel dan Konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan  peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3, yaitu :
1)      Jenis kabel Serat Optic menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis Sraat Optic sangat jarang, tetapi memerlukan penangana secara khusus untuk perawatannya.
2)      Jenis kabel UTP dengan konektor RJ45
Gangguan atau keruaskan pada kabel jenis ini  adalah konektor yang tidak terpasnag denga baik (longgar ), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indicator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada HUB/Sitch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relative sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasnag secara parallel dengan menggunakan HUB/Switch. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kebelnya mengalami gangguan saja.
3)      Jenis kabel coaxial denga konektor BNC
Kabel jenis Coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar ( tidak konek ), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel denga plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar computer berhenti.
 2. Mengisolasi

             Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara baik dan normal kembali.

Tindakan pengisolasian termasuk di dalamnya merupakan jalan keluar (pemecahan) dari permasalahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian untuk melakukan perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga yaitu pengisolasian secara hardware  dan secara software.
a.    Mengisolasi permasalah secara hardware.
           Tindakan pengisolasian kerusakan yang di sebabkan oleh hardware harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan sistematis.cara yang terstruktur dan sistematis di harapkan dengan cepat dapat menemukan sumber kerusakan atau sumber permasalahan.  Tindakan pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan dsebagai berikut :
1.     Mengisolasi kerusakan pada kartu jaringan
2.    Mengisolasikan permasalahan pengkabelan dan konektor
b.    Mengisolasi permasalahan secara software
1.     Kesalahan pengalamatan IP
2.    Kesalahan  identifikasi workgroup
3.    Kesalahan service network ( file and print sharing)
4.    Kerusakan file program, sehingga perlu di update.

A. Troubleshooting Jaringan Komputer WLAN

    Troubleshooting Jaringan Komputer WLAN. Artikel Troubleshooting WLAN moga bisa membantu teman-teman semuanya untuk mengidentifikasi dan memecahkan permasalahan yang biasa terjadi pada wireless LAN yang minimal WLAN ini terdiri dari satu AP(Access Point) yang terhubung ke jaringan LAN Kabel dan satu wireless station (Laptop). Ilustrasinya seperti gambar dibawah ini:


 Meengidentifikasi Masalah
        Pemahaman yang jelas tentang suatu permasalahan adalah langkah pertama untuk menemukan sebuah solusi. Prinsip ini berlaku umum untuk masalah apapun dalam kehidupan tidak terkecuali untuk masalah jaringan komputer ini.
Permasalahan Wireless LAN biasanya terletak pada beberapa lingkup permasalahan diantanyanya:
  • Wireless Station( misal: Wifi Laptop)
  • Access Point
  • Server atau Infrastruktur jaringan
Troubleshooting atau memecahkan permasalahan adalah keahlian belajar melalui pengalaman dengan cara trial and error. Satu metode untuk memecahkan masalah yakni mengembangkan suatu proses pemeriksaan terhadap gejala-gejala yang muncul, mengidentifikasi masalah, menemukan akar masalah, mencoba memperbaiki dan memeriksa hasil perbaikan tsb. Adalah penting juga untuk mencatat apa saja yang kita lakukan selama menjalankan metode troubleshooting diatas.

Troubleshooting koneksi Wireless Station ke AP
       Ada pertanyaan yang harus diajukan ketika kita mengalami masalah untuk terkoneksi ke AP yakni “Apakah wireless station yang lain juga bermasalah koneksinya ke AP?” jika ya maka masalahnya terletak pada AP.

Troubleshooting Wireless Station
Periksa Lokasi Station:
  • Apakah jaringan Wireless Terdeteksi?
  • Adakah interferensi sinyal?
  • Apakah Wireless Station terhubung?
Periksa LANCard Wireless:
  • Apakah LANcard sudah terinstal dengan baik?
  • Update Drivernya?
  • Enable?
  • Apakah protokol TCP/IP sudah terinstal?
Periksa setingan WLAN:
  • SSID-nya case sensitif.
  • Konfigurasi station
  • Keamanan WLAN.
Periksalah status station di antarmuka AP

JARINGAN WIRELESS TERDETEKSI
       Wireless station harus berada di are jangkauan AP agar bisa menerima gelombang radio yang cukup kuat untuk membangun sebuah konektifitas.
Misalnya jika kita menggunakan windows 7 untuk mengetahui seberapa besar kekuatan sinyal AP yang ada maka klik kiri seperti gambar disamping, danakan muncul informasi AP apa saja yang ada beserta kuat rendahnya sinyal yang ditangkap wifi komputer.
  • Jika kita tidak mendapati SSID yang kita kehendaki pada gambar disamping sementara Wifi di komputer sudah enable maka biasanya permasalahannya ada di AP. 
  • Jika kita mendapati adanya SSID yang diinginkan akantetapi pada status bar kekuatan sinyalnya lemah maka masalahnya adalah station kita sepertinya berada hampir diluar jangkauan, atau mungkin terdapat interferensi sinyal

INTERFERENSI SINYAL
       Ada sejumlah faktor yang bisa menyebabkan gangguan sinyal radio. Diantaranya disebabkan oleh antena pada AP tidak terhubung atau terpasang dengan benar. Material kontruksi bangunan, seperti baja dan kayu, dan benda-benda dengan kandungan air yang tinggi dapat menyerap energi RF dan mempengaruhi kekuatan sinyal. Perangkat seperti oven microwave dan cordless Phone 2,4MHz l dapat menyebabkan interferensi RF dan harus dipertimbangkan pula masalah menempatkan AP.
Sinyal yang kuat tidak selalu menjadi lebih baik! Di area yang tertutup, sinyal yang kuat dapat terpantul dari objek dan menyebabkan gangguan multipath.

SITE SURVEY
       Sebuah survei situs sangat dianjurkan sebelum instalasi jaringan nirkabel dan harus dilakukan pada situs sebenarnya dalam kondisi operasi normal. Survei semacam itu sangat penting karena perilaku RF bervariasi dengan sifat fisik dari situs. Anda tidak bisa secara akuratmemprediksi perilaku tanpa melakukan survei situs. Anda mungkin menghadapi konektivitas intermiten lokasi tertentu atau selama kondisi lingkungan tertentu.

STATUS STATION
       Gunakan antarmuka pengguna Web dari AP untuk melihat status stasiun nirkabel. Periksa status stasiun untuk melihat apakah stasiun nirkabel berhubungan dengan AP.

Artikel Troubleshooting WLAN Konfigurasi Protokol TCP/IP
      Bukalah halaman konfigurasi jaringan komputer anda; jika anda menggunakan windows 7 cara masuk ke konfigurasi jaringannya dengan mengklik icon jaringan seperti gambar disamping

Klik kanan properties pada “Wireless Network Connection” kemudian pastikan Internet Protocol Version 4 (TCP/Ipv4) terceklist kemudian pilih properties untuk memberikan IP Address.


Perlu diingat apakah station kita ini terkoneksi dengan Access Point yang menyediakan layanan DHCP atau tidak. Jika Access Point menyediakan layanan DHCP maka konfigurasi TCP/IP di satation kita tidak perlu diberikan IP secara manual. Cukup masuk ke properties lalu pilih Obtain an IP Address Automaticly. Dengan konfigurasi seperti ini memungkinkan station menerima IP Address secara otomatis dari Radio AP.

disamping sehingga muncul menu diatasnya kemudian klik di Open Network Connection kemudian cari change adapter setting, diklik sehingga akan muncul window yang menampilkan semua jenis interface jaringan, ada yang LAN dan ada juga yang Wireless LAN.


B. DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol)



DHCP merupakan protokol yang digunakan untuk pengalokasian alamat IP (IP address) dalam sebuah jaringan komputer oleh komputer server. Tujuan penggunaan protokol DHCP ini adalah untuk mempermudah konfigurasi alamat IP (IP address) pada setiap komputer yang terhubung dalam satu jaringan yang besar. Jika kita mempunyai komputer sebanyak 200 unit kemudian ingin dihubungkan antara yang satu dengan yang lainya. Tentu saja hal ini dapat dilakukan dengan lebih mudah menggunakan konfigurasi otomatis (DHCP) dari pada konfigurasi secara manual (statis).

Sebenarnya bukan hanya sekedar alamat IP (IP address) yang diberikan oleh DHCP komputer server terhadap komputer server yang merequest konfigurasi alamat IP(IP address). Namun juga meliputi default gateway, dan DNS server. DHCP juga erupakan standart dari Internet Enginering Task Force (IETF), dikembangkan sejak tahun 1993 dari BOOTP (Bootstrap Protocol.

1.    RFC 2131 : Dynamic Host Configuration Protocol

2.    RFC 2132 : DHCP Options and BOOTP Vendor extentions



Mengapa Menggunakan DHCP Server



          Jaringan semakin besar dan semakin kompleks sehingga dibutuhkan konfigurasi secara dinamis untuk membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien. Misalkan saja kita mempunyai 100 komputer yang ingin dihubungkan antara yang satu dengan yang lain, kalau menggunakan cara manual hal ini tentu akan menguras waktu dan dirasa tidak praktis.

          Pengendalian komputer dari sisi komputer client meliputi :

1.    IP dan Default Router / Gateway

2.    Name Server

3.    File Server

4.    Dll (Default IP TTL, Broadcast Address, Static Route, Ethernet Encapsulation, X Window Manager, X Window Font, DHCP Msg Type, DHCP Renew All Time, DHCP Rebinding, Time SMTP-Server, SMTP Server, Client FQDM, Printer Name, …).

Pengiriman informasi tanpa admin, artinya tidak memerlukan izin akses ke komputer yang dituju, komputer client tidak perlu dikonfigurasi manual. Host – host yang terkonfigurasi secara statis dapat berinteraksi dengan host – host lain yang terkonfigurasi secara dinamis. Sehingga lebih memudahkan dalam proses konfigurasi.













Sabtu, 22 Februari 2014

MENDIAGNOSIS PERMASALAHAN PENGOPERASIAN PC YANG TERHUBUNG JARINGAN


   MELOKALISASI DAERAH KERUSAKAN DAN MENGISOLASI PERMASALAHAN

 

 

1. Melokalisasi
            Indikator-indikator yang memberikan isyarat jika terjadi kerusakan atau tidak berfungsinya komponen akan diuraikan sebagai berikut:
a)   Server
              Server adalah computer yang biasanya dikhususkan untuk penyimpanan data atau system operasi berbasis network (Network Operating System), berisikan daftar user yang  diperbolehkan masuk ke server tersebut. Jadi apabila komputer server mengalami kerusakan atau gangguan secara otomatis seluruh jaringan tidak berfungsi karena server merupakan pintu masuk dan sebagai pusat jaringan tersebut. Jadi apabila seluruh jaringan tidak dapat berfungsi berarti terjadi gangguan atau kerusakan pada server.
b)      Workstation
                Workstation adalah komputer yang memanfaatkan jaringan untuk menghubungkan computer tersebut dengan computer lain atau computer tersebut dengan server. Pemanfaatan jaringan tersebut dapat berupa sharing data, sharing printer, dan sebagainya. Apabila terjadi kerusakan pada computer workstation berarti  computer yang digunakan tidak dapat masuk dalam jaringan sehingga tidak dapat berkomunikasi dengan komputer server maupun computer lain dalam jaringan tersebut.
c)      HUB/Switch
                HUB/Switch merupakan terminal atau pembagi signal data bagi kartu jaringan ( Network Card ). Jika HUB mengalami kerusakan berarti seluruh jaringna juga tidak dapat berfungsi untuk berkomunikasi antar workstation atau komputer workstation dengan server. Apabila terjadi kerusakan pada HUB dapat dilihat pada lampu indicator power dan lampu indicator  untuk masing-masing workstation. Apabila lampu indicator power HUB/Switch mati berarti kemungkinan besar  HUB tersebut rusak. Jika ada lampu indicator workstation yang tidak menyyala manyatakan bahwa komputer workstation sedang tidak aktif ( tidak hidup ) atau ada gangguan pada komputer  workstation tersebut.
d)     Networrk Interface Card ( Kartu Jaringan )
              Sebuah kartu jaringan ( LAN Card ) yang terpasang pada sebuah komputer server maupun Workstation sehingga komputer dapat dihubungkan kedalam system jaringan. Apabila terjadi gangguan atau kerusakan pada kartu jaringan berakibat pada komputer tersebut tidak dapat masuk dalam system jaringan. Indikator yang dapat  dilihat dalam kerusakan kartu jaringan dan lampu indicator di HUB/Switch saat komputer telah hidup dan konektifitas kabel dari kartu jaringan dan Hub/Switch telah baik.
e)      Kabel dan Konektor
              Kabel dan Konektor merupakan media penghubung antara komputer dengan komputer lain atau dengan  peralatan lain yang digunakan untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membentuk jaringan. Kabel dan Konektor untuk membuat jaringan LAN yang banyak digunakan ada 3, yaitu :
1)      Jenis kabel Serat Optic menggunakan konektor SC dan ST.
Gangguan atau kerusakan pada kabel jenis Sraat Optic sangat jarang, tetapi memerlukan penangana secara khusus untuk perawatannya.
2)      Jenis kabel UTP dengan konektor RJ45
Gangguan atau keruaskan pada kabel jenis ini  adalah konektor yang tidak terpasnag denga baik (longgar ), susunan pengkabelan yang salah dan kabel putus. Indikasi yang dapat dilihat adalah lampu indicator yang tidak hidup pada kartu jaringan atau pada HUB/Sitch. Jaringan menggunakan kabel UTP kesalahan yang muncul relative sedikit, karena jaringan terpasang menggunakan topologi star, workstation terpasnag secara parallel dengan menggunakan HUB/Switch. Sehingga yang terjadi gangguan hanya pada workstation yang kebelnya mengalami gangguan saja.
3)      Jenis kabel coaxial denga konektor BNC
Kabel jenis Coaxial memiliki akses yang cukup lambat bila dibandingkan jenis kabel lainnya dan sering terjadi gangguan karena konektor yang longgar ( tidak konek ), kabel short dan kabel terbuka resistor pada terminating conector. Short pada pemasangan kabel denga plug konektor ini menyebabkan system jaringan akan down dan komunikasi antar computer berhenti.
 2. Mengisolasi

             Mengisolasi permasalahan merupakan tindakan yang dilakukan untuk mencegah hal-hal yang berakibat lebih fatal dalam jaringan. Hal ini dilakukan agar jaringan dapat berfungsi secara baik dan normal kembali.

Tindakan pengisolasian termasuk di dalamnya merupakan jalan keluar (pemecahan) dari permasalahan yang dihadapi. Tindakan pengisolasian untuk melakukan perbaikan dalam jaringan dapat dipisahkan menjadi dua juga yaitu pengisolasian secara hardware  dan secara software.
a.    Mengisolasi permasalah secara hardware.
           Tindakan pengisolasian kerusakan yang di sebabkan oleh hardware harus dilakukan dengan cara yang terstruktur dan sistematis.cara yang terstruktur dan sistematis di harapkan dengan cepat dapat menemukan sumber kerusakan atau sumber permasalahan.  Tindakan pengisolasian secara terstruktur dan sistematis dapat dilakukan dsebagai berikut :
1.     Mengisolasi kerusakan pada kartu jaringan
2.    Mengisolasikan permasalahan pengkabelan dan konektor
b.    Mengisolasi permasalahan secara software
1.     Kesalahan pengalamatan IP
2.    Kesalahan  identifikasi workgroup
3.    Kesalahan service network ( file and print sharing)
4.    Kerusakan file program, sehingga perlu di update.